Kalau Anda mau berhenti sejenak, lalu
memandang ke sekitar Anda dengan teliti, Anda bakal menemukan bahwa yang
namanya ‘bekerja’ ataupun "usaha" di zaman sekarang ternyata tidak lagi harus berarti
aktivitas ‘kantoran’! Tidak lagi semuanya harus 9 to 5. Dan tidak lagi harus selalu dalam bentuk yang itu-itu saja.
Definisi
kata ‘bekerja’ di masa sekarang harusnya sudah berubah jauh dari
beberapa tahun yang lalu, apalagi dari tahun 90-an, apalagi dari era ibu
bapak kita. Dan untuk Anda yang jeli, Anda bakal melihat sendiri,
betapa gilanya profesi dan pekerjaan zaman sekarang!
Waktu kecil,
salah satu kenalan saya paling hobi ‘berdiskusi satu arah’ – baca:
‘diomelin’ – sama gurunya. Saking seringnya dimarahi guru, hal itu
membuat dia sudah rutin seperti minum obat. “Sehari dua kali ya Cep,
telan omelannya pake aer putih yang banyak”, kata kepala sekolahnya
meniru gaya dokter.
Kenapa? Karena dia ini paling hobi
menggambar di kelas. Di kelas IPS, dia menggambar. Di kelas IPA dia
asyik menggambar. Di kelas Matematika, dia malah menggambar Son Goku
dari komik Dragon Ball yang lagi menghajar KO rumus yang dikasih
gurunya.
“Heh! Kamu malas banget sih! Nanti kalau kamu besar, enggak akan ada orang yang mau ngebayar kamu buat ngegambar begituan tahu!” kata gurunya dengan penuh emosi.
Saat
ini dia sudah dewasa, tahukah Anda apa pekerjaannya? Dia menjadi
seorang komikus. Dibayar dalam dollar AS, dia menggambar komik untuk
beberapa perusahaan besar di Amerika Serikat, termasuk Image Comics, dan dia adalah pemilik sebuah studio komiknya sendiri. Dia dibayar untuk menggambar! Nah lho.
Ada
juga seorang teman saya yang sangat suka dengan media sosial. Sejak
pertama ketemu dengan saya beberapa tahun lalu, jarinya tidak pernah
lepas dari keyboard dan handphone. Sama seperti kenalan saya yang sebelumnya, dia paling hobi diomelin sama orang tuanya.
“Ini anak kok maenan handphone teruuuus. Mana ada orang yang mau bayar kamu buat maenan handphone!” kata orang tuanya.
Sekarang, dia bekerja sebagai Buzzer dan Blogger. Dia dibayar lumayan besar untuk maenan handphone, tanpa jam kerja 9 to 5, tanpa kewajiban ke kantor, dan sambil jalan- jalan pula! Dia dibayar buat maenan handphone! Nah lho lagi.
Apa intinya? Intinya, adalah bahwa dunia kerja ternyata sudah berubah!
Kalau
Anda jeli, Anda akan melihat sendiri, betapa banyaknya profesi baru
yang bermunculan, yang 5-10 tahun lalu bahkan belum ada! Profesi yang
dulu bahkan belum terpikirkan!
Dulu, tidak ada yang namanya Buzzer, Blogger, Food Stylist, Professional Shopper. Kini, semua profesi itu ada dan nyata. Orang- orang sungguh- sungguh bekerja dengan maenan handphone saja;
bekerja di kamar hanya dengan modal laptop dan sinyal Wi Fi saja;
bekerja tanpa jam kantor dengan menjadi penata makanan; atau bahkan
dibayar tinggi untuk keluar negeri dan berbelanja!
Bagaimana ini bisa mungkin? Sederhana. Karena perkembangan dan perubahan teknologi.
Setiap
ada perkembangan teknologi, selalu ada perkembangan dan perubahan gaya
hidup. Setiap perkembangan gaya hidup, membawa suatu kebutuhan dan
peluang baru. Artinya, setiap perkembangan akan selalu membuka peluang
baru untuk melahirkan profesi baru dan pekerjaan-pekerjaan baru!
Dan
kenapa enggak? Kenapa harus kaget? Zaman dulu, untuk mengirim pesan,
tidak ada SMS. Untuk mengirim gambar komik ke Amerika Serikat tidak ada
internet dan Dropbox. Untuk mempromosikan produk dan brand secara
langsung ke publik atau konsumen, tidak ada social media. Dan tidak adanya budget airlines
di masa lalu menyebabkan mahalnya biaya berbelanja ke luar negeri. Tapi
setelah semua itu ada dan berubah, pastilah muncul kebutuhan dan celah
untuk profesi- profesi baru!
Generasi Y, sebagai ‘tuan rumah’ era
saat ini punya sifat dasar yang lebih kreatif dalam memandang peluang
dan mampu melihat fenomena profesi- profesi baru ini, asalkan mereka
tidak ‘keterusan’ mengadaptasi pola pikir lama dari Generasi X yang
kebanyakan masih cenderung berpola pikir ‘kerja 9 to 5’.
Pekerjaan ‘ajaib’ tanpa ngantor itu kini sangatlah mungkin. Dan yang namanya bekerja, sekarang tidak lagi harus selalu 9 to 5. Kalau kita bisa mulai menyadari hal ini, mungkin kita bisa mulai menciptakan profesi baru yang kita impikan dari dulu!
Sekarang,
cobalah Anda ingat- ingat kembali apa sebenarnya profesi impian yang
Anda inginkan beberapa tahun lalu. Lalu pelajari bagaimana perkembangan
teknologi dan situasi saat ini mungkin sudah membuat profesi impian itu
jadi mungkin dan bisa diciptakan! Kata siapa bekerja atau usaha harus selalu 9 to 5?
Saya enggak kok !!!
0 komentar:
Posting Komentar