Meski baru berusia 23 tahun, namun Irfandie Adi Pradana sudah banyak
melakukan perubahan terhadap bisnis kebun stroberi milik orangtuanya,
bernama Natural Lembang. Fandie, panggilan akrabnya, memang termasuk
orang yang menyukai tantangan.
Meski memiliki latar belakang pendidikan yang jauh dari bisnis yang
dia kelola saat ini yakni teknik metalurgi di ITB, namun Fandie bisa
mengatasi hal tersebut. Sebab, sejak kecil, dia sudah terbiasa melihat
orangtuanya berbisnis.
Sebelum mendirikan kebun stroberi dan restoran khusus stroberi,
orangtuanya menggeluti berbagai bisnis mulai dari usaha toko material,
tempat cuci motor dan mobil, bengkel, warteg, hingga memproduksi batako.
"Mereka jatuh bangun menjalankan bisnis-bisnis tersebut," katanya.
Karena itulah, Fandie sudah biasa untuk ikut terjun dalam proses
bisnis. Sampai akhirnya di tahun 2009, orangtua Fandie mendirikan
restoran Sunda yang berlokasi di Ciburial, Lembang. Kebetulan restoran
Sunda itu berdiri di lahan sendiri dan di sampingnya terdapat lahan
kosong yang hanya ditanami pepohonan.
Lahan kosong itu juga milik orangtuanya lantas dibuatkan kebun
stroberi. Bibit stroberi didatangkan dari Garut, Jawa Barat. "Dulu
kebun stroberi dan restoran luasnya hanya 1 ha," kata dia.
Kala itu, Fandie masih kuliah di ITB dan kebun stroberinya masih
sangat sederhana bahkan dari jauh masih nampak seperti hutan.
Restorannya pun masih menyajikan menu-menu masakan Sunda dan belum ada
menu olahan stroberi. Mendapat inspirasi dari salah satu petani kebun
stroberi yang sukses, Fandie mengajak ayahnya untuk mulai membenahi
sedikit-sedikit kontur tanah agar menjadi tempat wisata.
Hal itu bukan hal yang sulit bagi Fandie, sebab sedari kecil dia dan
keluarga suka bercocok tanam. Ia bercerita sayur-sayuran yang ia makan
kebanyakan hasil tanam sendiri. Akhirnya, kebun stroberi banyak dilirik
pengunjung meski masih belum besar. Di tahun 2011, Fandie mengusulkan
agar lahan kebun diperluas agar semakin banyak pengunjung dan stroberi
yang dihasilkan makin banyak.
Dia juga mewajibkan stroberi yang ditanam harus ditanam dengan teknik
organik. "Jadi bapak saya beli lahan warga, dan totalnya kini semua ada
3 ha. Mulai dari situ saya semakin gencar ingin mengembangkan bisnis,
membuat kontur berundak-undak agar lebih menarik," kata dia.
Saat masih kuliah, dia bertugas membantu untuk urusan promosi salah
satunya membuat situs resmi dan berpromosi di media sosial. "Saat itu
saya memang belum fokus membantu penuh waktu karena ada tugas kuliah,"
kata dia.
Fandie juga tidak dipersiapkan menjadi penerus bisnis ini. Sempat
selama setahun ayahnya memperkerjakan orang untuk menjadi manajer
restoran dan kebun stroberinya. Namun, penjualan tidak maksimal dan
akhirnya ayahnya kembali mengurus semuanya.
Akhirnya, ketika di tingkat akhir kuliahnya Fandie sadar bahwa
jalannya adalah menjadi seorang pengusaha. "Jika ingin kaya harus jadi
pengusaha, " kata dia.
Jumat, 05 Desember 2014
Home »
Inspirasi
,
Motivasi
,
Peluang Usaha
» Terinspirasi Kesuksesan Petani, Mahasiswa Ini Pilih Jadi Pengusaha
0 komentar:
Posting Komentar